Kereta Syruga/Train To Heaven (Mahesa Desaga, 2017)

Dengan percaya diri saya katakan bahwa saya ketagihan menonton film pendek Indoensia. Ah tidak kok, biasa saja, saya hanya penggermar, terlalu berlebihan septinya jika saya terlalu obsesif terhadap film pendek Indoneisa hingga menjadi junkie. Menonton film pedek dengan reaksi dan kesan yang sangat panjang, sebuah sejatinya kebahagiaan. Dan ini yang saya rasakan setelah menonton Train To Heaven / Kereta Ke Syurga film terbaru karya Mahesa Desaga. His best work so far!

Jika disampaikan dalam satu paragraph apa kehebatan film ini sehingga mengakibatkan saya mengalami pengalaman cinematic-orgasm : (hanya) 2 talent/actor, akting yang totalitas dan sangat menjiwai, topik dan isu yang sangat dekat dan snagat hangat (baru diangkat dari kompor), dialog cerdas, ringan, dan berbobot dalam satu dua kalimat, film pendek dengan plot 3 babak yang selesai dan membuat orgasme, nakal dan usil. Karena alasan ini Train To Heaven adalah salah satu film pendek terbaik yang saya tonton di tahun 2017.

Film ini berangkat dari premis what if, dua orang alim meninggal, naik kendaraan menuju surga, sambil ngobrol, tentang surga.

Film ini sangat memuaskan para penonton tertentu. Penonton seperti saya. Penonton seperti orang-orang yang sepakat dengan postingan-postingan Mahesa di halaman Fecebooknya. Film ini tentu akan susah dicerna dan dinikmati dengan sikap dan opini kaku, atau orang-orang yang tidak membuka pikirannya. Atau bisa jadi film ini akan memuaskan penonton yang tidak memihak, tidak peduli harus memihak, dan menjadikan nonton film hanya untuk sebuah kesenangan. Yang terakhir sih yang paling cocok, hehehehe.

 

terima kasih festival 100% Manusia telah memutar film ini untuk pertamakalinya.

Leave a comment